Pencegahan:
Audit Keamanan dan Kelaikan Peralatan: Melakukan audit keamanan dan pemeliharaan rutin pada semua mesin, sistem, dan peralatan industri untuk mencegah kegagalan teknis.
Manajemen Bahan Berbahaya: Mengimplementasikan prosedur ketat untuk penanganan, penyimpanan, dan pembuangan bahan berbahaya, serta meminimalisir penggunaannya.
Sistem Peringatan Dini: Memasang sistem sensor dan alarm otomatis yang dapat mendeteksi kebocoran gas, tumpahan bahan kimia, atau kondisi tidak normal lainnya.
Pelatihan Keselamatan: Memberikan pelatihan rutin kepada seluruh karyawan mengenai prosedur darurat, penggunaan alat pelindung diri (APD), dan cara menanggapi insiden.
Penanggulangan:
Rencana Tanggap Darurat (Emergency Response Plan): Menyusun rencana rinci untuk evakuasi, penanganan korban, dan koordinasi dengan tim penyelamat eksternal seperti pemadam kebakaran, BPBD, Satpol PP, dan, Dinas Kesehatan Kepolisian.
Isolasi Area Terdampak: Segera mengisolasi area yang terkena dampak insiden untuk mencegah penyebaran bahaya lebih luas.
Penyelidikan dan Analisis: Melakukan investigasi menyeluruh untuk menentukan penyebab kegagalan dan mengambil langkah-langkah perbaikan agar tidak terulang kembali.
Pencegahan:
Regulasi dan Penegakan Hukum: Menerapkan regulasi lingkungan yang ketat dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku pencemaran.
Pengolahan Limbah Terpadu: Menerapkan sistem pengolahan limbah yang efektif, baik limbah cair, padat, maupun gas, sebelum dibuang ke lingkungan.
Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan: Mendorong penggunaan teknologi yang dapat mengurangi emisi, menghemat sumber daya, dan meminimalisir limbah.
Edukasi dan Kampanye Lingkungan: Mengedukasi masyarakat dan industri tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan konsekuensi dari pencemaran.
Penghijauan: Melakukan program penghijauan untuk membantu menyerap polutan, menjaga kualitas air, dan mencegah erosi tanah.
Penanggulangan:
Pembersihan (Cleanup): Melakukan operasi pembersihan segera untuk menghilangkan zat-zat pencemar dari air, tanah, atau udara.
Rehabilitasi Ekosistem: Mengembalikan kondisi lingkungan yang rusak ke keadaan semula, seperti restorasi lahan basah atau reboisasi.
Pemantauan Berkelanjutan: Melakukan pemantauan kualitas lingkungan secara berkala untuk memastikan tidak ada lagi pencemaran dan untuk mengevaluasi efektivitas upaya penanggulangan.